Saya lahir di
Medan, 25 Agustus 1985, anak pertama dari 6 bersaudara. Sadar akan gemar
menulis sejak usia 9 tahun, berawal dari kegemaran mengerjakan karangan bebas
(essay) pada setiap tugas ataupun ujian pelajaran Bahasa Indonesia. Sejak saat
itu saya sering menulis apa saja yang pernah saya alami, misalkan wisata
bersama keluarga, tentang harapan, perkawanan dan lain sebagainya.
Memasuki SMP,
saya hijrah ke kota kecil Pariaman, Sumatera Barat. Mendaftar di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 Pariaman. Tak lama waktu yang saya butuhkan untuk
menyesuaikan diri, terutama bahasa daerah dan kebiasaan-kebiasaan masyarkat
setempat. Meski kental berdarah Minang, tapi saya tak dibesarkan di Ranah
Minang. Ditempat ini saya belajar kemandirian, sesekali bekerja mencari duit
buat jajan sebagai buruh tani musiman (musim panen). Saya tinggal bersama
nenek, mereka adalah golongan petani kecil dengan kepemilikan lahan yang sangat
kecil.
Disini mayoritas
lahan dimiliki bersama dan diolah dengan sistem kekerabatan. Tak ada yang boleh
menjualnya. Kebijakan tertinggi atas tanah diurus oleh Ninik Mamak.
Setahun setelah
itu saya dijemput Ibu, dan kembali pindah ke Kota kelahiran. Saya sekolah di
SMP Negeri 11 Medan. Awal mula berkenalan dengan kenakalan remaja, seperti
menghisap rokok dan berkelahi. Untung saja tak sampai berkenalan dengan
Narkoba. Saat-saat ini juga saya lepas kontrol dari kedua orang tua, yang
hijrah ke Jakarta untuk memulai usaha barunya. Keluarga kami terpisah di tiga
tempat, saya dan adik nomor dua berada di Medan, dua lagi di Pariaman dan
sisanya ikut ke Jakarta.
Tahun 2000 saya
masuk ke sekolah swasta Dharmawangsa. Memiliki banyak teman, dan beberapa
diantaranya adalah sahabat-sahabat yang memiliki keunikan dan keahlian
sendiri-sendiri. Satu kemiripan adalah kegemaran bertukar pikiran.
Sejak tahun ini
juga saya mulai menyeriusi dunia musik Metal, dengan membentuk Band Gothic
Metal bernama Angel Of Darkness yang sukses melahirkan 3 buah lagu.
Namun sayang, band ini tak bertahan lama, hingga akhirnya saya direkrut oleh
Band Death Metal bernama Death Phenomenon sebagai Gitaris.
Saya pernah
berpikir untuk tidak lagi menekuni ilmu pengetahuan lain selain seni musik.
Sejak SMP keinginan meneruskan bakat musik memang tak mudah, selalu mendapat
tentangan dari oraang tua. Akhirnya sang Anak juga yang harus mengalah. Tahun
2003 saya tamat dari Dharmawangsa dan memutuskan Ujian SPMB untuk masuk ke USU.
Sumpah, saya sebenarnya berharap pilihan kedua dari 2 pilihan yanmg saya ambil,
yakni Ilmu Sejarah dan Etnomusikologi. Namun sayang, pilihan pertama berjodoh
dengan saya.
Tak sulit memang
beradaptasi pada disiplin ilmu ini karena memang saya menyukai pelajaran
Sejarah. Namun tetap saja saya menjalaninya dengan setengah hati. Hingga
menjelang akhir tahun 2004 saya memutuskan untuk keluar dari Band, dan
memutuskan konsentrasi penuh pada ilmu ini (diam-diam ilmu sejarah berhasil
mencuri hati saya).
Pada masa-masa
awal kuliah saya bergabung disebuah kelompok studi mahasiswa bernama Gerakan
Mahasiswa Pro Demokrasi (GEMA PRODEM), sebuah kelompok studi kritis yang
mengangkat nilai-nilai demokrasi, kesetaraan, dan persaudaraan. Saya mulai
terlibat dalam pengorganisiran kampus dan mobilisasi massa aksi. Ada beberapa
yang saya ingat, seperti mobilisasi menolak kenaikan SPP, menolak BHMN, dan
bersatu pada aksi-aksi rakyat lainnya seperti peringatan 27 Juli, Hari Buruh
Internasional, Hari HAM, Hari Perempuan, Hari Kebangkitan Nasional, Sumpah
Pemuda dll.
Hingga pada titik
puncak keresahan anak muda yang melawan apa saja yang membelenggunya pun ikut
pula saya hadapi. Saya keluar dari USU dan memilih bergabung dengan gerakan
rakyat, tepatnya di akhir tahun 2005, bergabung bersama Serikat Tani Nasional
(STN) Deli Serdang. Masa-masa ini saya jalani dengan hidup berpindah-pindah,
dari desa ke desa, berjuang dan membangun organisasi massa tani dengan beberapa
kader Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sumatera Utara. Hingga setahun kemudian,
saya dilantik menjadi Kader PRD, dengan tugas memimpin organisasi tani di
Sumatera Utara.
Politik Intervensi
Pemilu (2007) memaksa saya kembali ke Medan dengan menjadi pengurus Partai
Persatuan Pembebasan Nasional (PAPERNAS), sebuah partai yang dibangun oleh
beberapa organisasi massa yang memandang bahwa arena pemilu harus diintervensi
oleh kaum pergerakan. Saya terpilih sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan
Kaderisasi Sumatera Utara.
Malang, Papernas
tak diberi kesempatan oleh rezim neoliberal SBY, ditandai dengan penyerangan
merata dimana-mana. Tahun 2008, perubahan besar di internal terjadi, Perdebatan
panjang dibuka, dan memutuskan penilaian bahwa PAPERNAS tak mungkin bisa
memenuhi persyaratan berat sebagai peserta pemilu 2009 dibawah teknan dan
intimidasi. Pilihannya kemudian jatuh pada berkoalisi dengan PBR yang dipimpin
oleh Burzah Zarnubi.
Ini lah babak
perpecahan. Suara kader dan pengurus di Sumatera Utara pecah antara setuju dan
tidak setuju dengan pilihan koalisi, hingga puncaknya adalah split. Saya
memilih setia pada keputusan yang telah diambil secara demokratis, penuh
pertimbangan dan berdasarkan suara terbanyak.
Koalisi pun
terbina dengan baik. Tahun 2008 saya pindah ke Siantar untuk menjadi pengurus
di partai koalisi, menjadi wakit ketua di DPC PBR kota Siantar. Tahun 2009
Partai memutuskan saya maju menjadi Caleg kota Siantar bersama kawan-kawan
lainnya di daerah pemilihan yang berbeda.
Caleg-Caleg PRD
ini pun kemudian membuat sejarah baru dalam kampanye Pemilu kontemporer, dengan
memilih taktik kampanye turun ke bawah, melakukan long march ke kampung-kampung
terpelosok, berjalan mengelilingi kota Siantar dan Simalungun dengan berjalan
kaki, membawa selebaran, dan berdiskusi langsung kepada rakyat pemilih. Kami
mengusung program mendesak, demokratisasi dan kesejahteraan. Namun sayang, kami
memang tak cukup syarat untuk menang.
Tahun 2009 paska
pemilu saya ditarik ke Medan, dan untuk kembali memimpin teritori wilayah. Konfrensi
wilayah tahun 2010, saya terpilih menjadi ketua PRD Sumatera Utara periode 2010
– 2015.
Saat ini selain
aktif di PRD, saya juga mencoba menekuni kembali kegiatan menulis di blog. Saya
juga melakoni dunia marketing sebagai pertahanan diri (ekonomi) dengan menjadi
marketing asuransi di Avrist Assurance.
Kontak Saya
Mobile 0857 6319 071 – 0852 9957 7640
Email : randy.syahrizal@yahoo.com
Fb : Randy
Syahrizal
Twitter : @Randy
Syahrizal